Rapuh mu menguatkan ku

Awalnya aku pikir kamu bukan siapa-siapa
Yang ku tau kau hanya seseorang yang senantiasa tersenyum mengisyaratkan bahwa kau sedang baik-baik saja
Aku melihat sesuatu yang unik dari dirimu
Memulai dengan salam dan membuka pembicaraan dengan pantun jenaka mu
Awalnya aku pikir kamu adalah sosok yang biasa saja
Dengan baju yang selalu kebesaran dan celana cingkrang kekecilan
Kaki mu melangkah dengan senyum sumringah yang selalu kau tampakkan
Tanpa peduli suasana hati yang sedang kamu rasakan
Waktu terus berputar hari terus berganti
Hingga pada satu waktu aku di buat tak percaya olehmu
Bukan hanya oleh mu tapi oleh orang-orang yang mempercayaimu
Di mana kala itu tepat hari minggu 29 April 2018 
Allah menunjuk mu sebagai ketumku
Sedikit tak terima! Tapi ya harus aku terima
Aku tak percaya pundak kecilmu mampu mengemban amanah itu
Bagaimana tidak? Celotehanmu yang hanya mampu membuat orang lain tertawa atau bahkan menertawaimu
Penampilanmu yang hanya bisa membuat orang lain memandang mu biasa saja
Satu tahun aku mencoba bertahan dibawah kepemimpinan mu dan menjadi jundi mu
Mencari celah agar aku bisa mengkritikmu
Namun kau tau apa yang aku dapat?
Bukannya kesalahan tapi tamparan yang aku sebut sebagai jawaban
Aku melihat kesabaran yang luar biasa besar dalam hatimu
Aku melihat perjuangan yang luar biasa hebat di dalam sorot mata mu
Entah aku yang buta atau memang kamu yang terlalu sempurna?
Bahkan kami bertanya-tanya entah hatimu terbuat dari apa
Seiring berjalannya waktu, kamu menampar para jundi-jundi yang meragukanmu dengan pembuktian bahwa kau bisa
Kau mampu mengemban amanah ini
Teruntuk ketumku
Betapa beruntungnya engkau sebab Allah menitipkan hati yang begitu tulus dalam dirimu
Betapa tak bersyukurnya aku dengan melalaikan amanah-amanah dan meragukanmu sebagai ketumku
Teruntuk ketumku
Maaf! Karena para jundimu hanya bisa menuntut tanpa bisa meringankan bebanmu
Hari ini sebelum kamu tergantikan dari jabatan sebagai ketumku
Aku ingin menyampaikan sesuatu
Bahwa kamu hebat dan kamu sangat kuat
Aku bangga denganmu dan aku bangga menjadi jundimu
Teruntuk ketumku
Tetaplah menjadi dirimu yang sekarang
Kamu yang selalu bahagia dan tertawa walau ku tau bahwa jauh dalam dirimu
Menyimpan segenap kesedihan yang entah itu karena apa
Hari kemarin aku dilantik sebagai jundimu dengan penuh keraguan terhadapmu
Hari ini aku melepas gelar sebagai jundimu dengan penuh rasa bangga terhadapmu
Terima kasih telah mengubah keraguan ini dengan rasa bangga juga percaya
Terima kasih telah menampar diri ini dengan sikap sabar mu
Terima kasih telah berusaha kuat telah berusaha sabar menghadapi jundi-jundimu
Terima kasih dan semoga lelah mu dan kesabaran mu menjadi Lillah untukmu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Happy New Year

Hujan Bulan November