Sebuah kisah di lorong kampus
Ada satu kisah yang akan ku bagikan kepada kamu yang membaca, kisah tentang dia yang berbagi kisah di sertai air mata
Awalnya aku dan dia duduk biasa di lorong kampus sore itu
Awalnya kami hanya ingin menikmati wifi gratis
Namun, entah topik apa yang membuat kami memulai pembicaraan hingga sampai pada saling keterbukaan!
Pertama, aku menceritakan kisahku! Kisah hidup dan masa lalu ku
Kedua, ia pun menceritakan hal yang sama dengan ku
Bagaimana kami sampai pada titik sekarang!
Lalu tiba-tiba air matanya menetes tak tertahan! Aku hanya memandang lurus ke depan dan mendengarkan dalam diam
Bukan aku tak peduli dan tak mencoba menenangkan
Aku hanya tak ingin membuat dia merasa di kasihani!
Karena bagiku ketika kita bercerita hingga menangis ya itu bagus! Satu beban telah berhasil keluar!
Aku bukan tipe manusia yang senantiasa membujuk dan mengelus pundak temanku yang menangis!
Namun aku akan senantiasa membiarkannya menangis tersedu-sedu tanpa menoleh ke arahnya dan hanya mendengarkan perkataannya!
Di balik pembicaraan sore itu aku mengambil sebuah kesimpulan
Sebesar apapun masalah yang engkau hadapi, masih ada masalah lain yang lebih besar dari apa yang kau tangisi
Dalam hati aku mengucap syukur karena masalah yang sedang ada sekarang belum seberapa di banding masalah orang lain!
Terkadang kita perlu saling terbuka akan suatu masalah
Bukan untuk mengeluh, namun untuk memantik rasa syukur
Agar kita tidak sombong dengan masalah
Kau tau? Bahkan sombong bukan hanya lewat suatu yang berharga! Tapi juga lewat masalah
Contohnya kita merasa mempunyai masalah paling besar di dunia ini
Itu sombong menurutku!
Kau tau? Ketika kau gagal lalu kau mengeluh akan kegagalan itu? Itu adalah bentuk kesombongan
Bahkan ketika kau merasa susah sekalipun dan kau mengeluh tanpa bersyukur, itu adalah sombong!
Kita adalah manusia paling sombong tanpa kita sadari
Jangan mengeluh tapi bersyukurlah atas semua yang engkau hadapi
Entah itu cobaan entah itu kenikmatan
Karena semua yang terjadi pasti ada alasan mengapa ia harus terjadi!
Karena di balik kata "mengapa" pasti akan ada "karena"
Begitu juga dengan segala yang terjadi
Di balik kata "masalah" akan ada kata "hikmah"
Terima kasih karena sudah berbagi kisah yang membuat diri ini lebih banyak mengucap syukur :')
Aku senang menjadi pendengar
Karena dengan mendengar kita akan tau apa yang tidak kita tau
Komentar
Posting Komentar