Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Tersadar

Saat menatap langit biru di tepian jendela rumah, aku jadi tersadar bahwa selama ini awan dan langit tidak pernah saling menggapai. Dari bawah tampak mereka saling bersanding, namun saat di perhatikan lebih jauh, awan ternyata berada jauh dari langit. Seketika aku merasakan kesedihan yang di rasakan keduanya, Mungkin ini yang di namakan takdir, selalu bersama tak bisa jadi jaminan sesuatu bisa menjadi satu, bukankah hujan yang sejatinya selalu bersama awan? Aku kembali tersadar sekarang. Selama apapun orang menjalin hubungan, tidak ada jaminan untuk membuatnya menjadi selamanya. Karena di dunia ini tidak ada yang namanya "selamanya" yang ada hanya hari ini, besok dan kemarin. Kau tau? Nyatanya debu lah yang selalu bersama angin, langit malam lah yang selalu bersama bulan, hanya saja kita yang tidak menyadari dan malah melihat angin tanpa wujud dan langit malam tak berbentuk.

Sebuah Kisah pincang

Ku awali dengan prolog menggambarkan isi Lalu ku lanjutkan dengan bagian pengenalan diri Sebuah isi yang bermula baik - baik saja Seketika pincang di tengah konflik yang mendera  Tangan seakan kelu untuk menulis kata - kata, pikiran buntu atas banyaknya derita. Epilog yang sudah dalam bayangan Seketika hancur oleh konflik yang menjadi kenyataan, ini tentang perpisahan oleh dua insan yang awalnya saling berpegangan tangan. Ini bukan tentang aku bukan pula tentang kamu! Tapi ini tentang mereka yang telah lama menjadi pasangan. Aku menyaksikannya Sebuah ucapan sakral keluar dari mulutnya Aku yang mendengar aku pula yang merasa derita. Ini adalah sebuah cerita pincang Yang entah kembali normal atau bahkan cacat permanen Aku diam menyaksikan Menunggu akhir yang datang entah kapan Aku menulikan pendengaran  Omongan yang bisa melukai gendang telinga Membuat hati berdarah tersayat luka!

Pukul 01 pagi

Kamu, adalah definisi musim pancaroba berwujud manusia Tidak bisa di tetapkan hanya mampu diterka. Kamu, adalah perahu oleng di tengah lautan. Terlalu banyak arah yang dapat kamu tuju hingga kamu bingung harus menuju kemana Kamu, adalah orang kaya yang memiliki banyak rumah. Bisa singgah dimana saja hingga kamu lupa rumah yang sesungguhnya Kamu, adalah rubrik bagiku. Permainan yang membuat cerdas namun bisa membuat gila, sulit di susun namun gampang untuk di hancurkan Aku adalah musim hujan yang selalu menunggu awan mendung datang, hanya mampu menebar hawa dingin tanpa kehangatan Aku adalah bintang berbentuk panah, selalu berusaha mengarahkan namun tak pernah kamu pandang Aku adalah rumah usang yang berdebu, yang akan kau singgahi apabila rumah yang lain tampak membosankan Aku adalah si bodoh yang memainkan rubrik itu, yang dengan ceroboh mengacak warna tanpa punya trik untuk menyatukannya kembali. Kita adalah dua magnet yang memiliki persamaan kutub, kutub menunggu namanya, m...

10/04/2020 00:17-00:24 = 0

Terdiam di tengah malam yang sunyi Pikiran sibuk memikirkan sesuatu yang sebenarnya tak penting Kehidupan yang sepi dengan keramaian dalam pikiran Apa kalian pernah mengalami hal seperti ini? Maksudku adalah memikirkan sesuatu yang tidak perlu, seperti pertanyaan "kenapa kita harus makan?" Apakah kalian pernah? Kalau aku, mengalaminya setiap detik di kehidupanku. Dan itu rasanya sangat mengganggu, pikiran ku lelah karena terus memikirkan hal semacam itu, kadang aku pernah ingin berhenti berpikir tapi tetap saja tidak bisa, apakah kalian tau caranya? Maksudku cara agar memikirkan hal yang penting-penting saja, agar pikiran tidak merasa lelah, apakah kalian tau caranya bagaimana? Apakah kalian tipe orang yang sering berteriak? Maksudku ketika kalian marah maka kalian akan berteriak membentak, ketika kalian sedih maka kalian meraung menangis, ketika kalian lelah maka kalian akan meracau sepanjang hari dengan suara yang keras? Jika boleh aku bertanya bagaimana rasanya berte...

Untuk diri yang (sebenarnya) Lelah

Tidak terasa ya, kita sudah melangkah sejauh ini.. Terima kasih telah bersedia menetap lalu bertahan Maaf jika aku terlalu banyak memaksa untuk semuanya Wahai aku, hari ini cukup panas bukan? Cukup panjang juga hehe Apa kau marah? "Tidak aku hanya lelah" Hmmm aku tau itu, tapi bolehkah aku meminta untuk.. "Bertahan sedikit lagi?" Kita hanya mengangguk. Wahai aku, jarang sekali mengajakmu bicara, aku terlalu jahat! Ya aku tau itu Kau sedih? "Tentu aku sedih" Apa kau baik - baik saja? "Kau tau aku tidak baik - baik saja" Lagi - lagi aku meminta maaf, aku tau pasti kau bosankan? "Bahkan sudah berada di kata muak" Wahai aku, selamat ya! Kamu kuat Aku bangga padamu, atas semua yang telah kita lakukan sampai di detik sekarang. Hanya sedikit saja, lagi tinggal sedikit lagi, setelah itu kita akan istirahat, bertahanlah sedikit lagi.

Bercanda

Akhir - akhir ini semesta suka bercanda Menjatuhkan ekspektasi lalu menguburnya dengan realita yang terjadi Awalnya lucu. Namun, karena terlalu sering rasanya sedikit menyakitkan. Aku jadi tidak ingin berharap lagi Berharap pada sesuatu yang tidak pasti Walau menurut sebagian besar orang itu sudah terpatri Namun alangkah lebih baik jika aku mengabaikannya lalu pergi Seiring waktu berlalu, manusia-manusia berubah sesuai keinginan mereka Alasan mereka simple "semesta yang mengatur" begitu jawabanya. Namun lagi lagi realita menghancurkan semua. "Aku bisa apa? Selain menunggu dan menghadapi takdir?" Begitu tanya nya Pertanyaan baru muncul setiap harinya dalam pikiran manusia, rasa ingin tau membuat kita lupa bagaimana cara membedakan kebenaran dan pembenaran Kau tau? Jika dulu orang di cap jahat apabila melakukan kejahatan secara terang-terangan. Namun sekarang, orang di cap paling jahat apabila kejahatan itu dilakukan secara tersirat, bukankah itu licik? ...