Suombong

Perihal Sombong/Kesombongan

Kesombongan, berasal dari kata sombong, juga angkuh, takabur, arogan, atau congkak merupakan suatu perasaan atau emosi dalam hati yang dapat mengacu pada dua makna umum. Dalam konotasi negatif biasanya mengacu pada perasaan meningkatnya status atau prestasi seseorang, seringkali disebut "keangkuhan".

Jikalau dulu human sombong identik dengan perkataan angkuh, meninggikan diri sendiri dengan harta/kemampuan diri/apapun yang dimilikinya, dan merendahkan orang lain. Namun seiring perkembangan zaman, human semakin pintar dalam menyembunyikan kesombongan yang mereka miliki, contoh yang sedang hot hotnya adalah istilah "merendah untuk meninggi".

Apa itu "merendah untuk meninggi"? Mari kita bahas menurut persepsi penulis dan pembaca (kalian bisa komen mengenai persepsi kalian)

Merendah untuk meninggi adalah sifat dimana kamu merasa paling rendah dari orang lain, entah itu kemampuan,harta,ilmu pengetahuan yang kamu miliki, dengan niatan agar kamu mendapat pujian dari orang lain. Tidak meninggikan dirinya sendiri, namun memancing orang lain untuk meninggikan dirinya.

Contoh : "aku nggak tau apapun, masih kalah pinter sama kamu" atau "apalah aku yang cuman tau ini dan itu, sedangkan kamu wikipedia berjalan". Orang-orang yang mendengarnya akan merasa tidak enak hati lalu kemudian menjawab "kamu udah pinter banget tau, buktinya kamu juara ini bla bla bla dan bla" "jangan gitu ah! Kamu itu banyak tau segala hal, kamu berani bla bla dan bla". Lalu muncul dalam diri merasa puas karena mendengar pujian dari orang lain.

Sadarkah kamu jika hal itu adalah bentuk sombong secara tidak kasat mata?

Kebanyakan orang melakukannya, bukan cuma kamu, mungkin saja aku sering, bahkan semua orang di dunia ini pernah melakukannya.

Bagiku merendah untuk meninggi lebih licik dibanding sombong secara terang-terangan. Lebih menusuk atau bahkan lebih busuk.(sorry kalo ini sedikit kasar wuewuewuehehe)

Kau tau? Gampang sekali untuk kita sombong dan sulit sekali untuk menghindarinya, bahkan tak harus bertatap muka dengan orang lain sekalipun, kenapa? Kok bisa? Bukannya kesombongan muncul ketika kita bicara sama orang lain? Atau bertemu dan memamerkan apa yang kita punya ke orang lain?

Hey! Apa kau lupa ada barang super canggih di earth ini? "SOSIAL MEDIA/SOSMED/SOCIAL MEDIA/MEDIA SOSIAL (atau apapun yang berbau dengan internet lah)

Bagaimanapun kau menghindarinya kesombongan akan tetap bersamamu, sombong kepada orang lain, sombong kepada sang Pencipta dan sombong kepada dirimu sendiri.

Banyak-banyak intropeksi diri, bukan cuman bisa menyuruh orang lain untuk intropeksi ya....( bacanya dengan lembut jangan ngegas, karena ini di ketik tanpa ada unsur ngegas sedikitpun).
tapi kita yang menyuruh juga harus intropeksi. Karena kita nggak tau perkataan yang keluar dari mulut ini menyakiti perasaan orang lain, jangan samakan sifat kita dengan orang lain. Kau tau kan? Bahkan sepasang anak kembar memiliki sifat yang berbeda? So! Harusnya kita paham menempatkan perkataan kita kepada orang lain.

Jangan pernah merasa/menuntut semua orang harus mengikuti perkataan mu, ingat! Sombong bisa lahir dari kebiasaan memaksakan pendapat kepada orang lain! Menutup telinga untuk pendapat orang lain. Dunia ini banyak sudut pandang, tidak hanya 1 yaitu sudut pandang mu/ku. Bulat bagi kita belum tentu bulat bagi orang lain, contoh saja flat earth theory dan round earth theory

Sombong bisa lahir dari kebiasaan merendahkan diri sendiri dihadapan orang lain, pesimis juga bisa menimbulkan benih-benih sombong.

Dan sombong bisa lahir dari kebiasaan mengeluhkan sesuatu yang terjadi atau yang sudah terjadi, seperti "KEKECEWAAN" (kalo kecewa jangan di umbar2 mending diem terus perbaiki apa yang seharusnya di perbaiki, dibanding di umbar - umbar lalu di biarkan parahnya malah semakin merusak, kan berabe ntar. Mending kalo orang lain peduli sama kekecewaan kita, kalo nggak? Bisa nambah kekecewaan ntar. Yang rugi who? Kitakan?)

Salah satu penyakit hati adalah "Sombong". Mari terus berbenah diri supaya kita bisa sembuh dari penyakit hati.

Bagiku kita adalah manusia yang sedang mengidap penyakit hati, nggak ada manusia yang tidak sedang mengidap penyakit hati! Alias bebas dari penyakit hati.

Kita adalah manusia yang sedang berproses untuk sembuh dari penyakit hati, tingkat kesembuhannya tentu berbeda, ada yang sedikit lagi sembuh, ada yang setengah sembuh dan ada yang tidak menyadari penyakitnya dengan kata lain terlalu Pede tidak sakit sehingga tidak di obati lalu di biarkan sehingga masuk ke tahap kronis.

Dan kalopun ingin sombong, sombonglah dengan cara yang Elegant. Gimana itu? Ya dengan Karyamu, karya yang bisa berdampak positif untuk human-human di Earth ini.

Karya yang membangun ya... (Baca dengan lembut jangan ngegas), bukan karya yang hanya bisa berkomentar, berkomentar boleh tapi komentar yang membangun, dengan diksi yang mudah di mengerti semua orang, dengan tata krama dan sopan santun tapi tetap santuy eaaakkk... (Selow gaes jan di bawa tegang). Jangan berkomentar yang hate hate lah, gak lyke dedek! Nanti bisa menimbulkan perpecahan, nanti kita dapet gelar "alat pemancing masalah" atau "alat sumber perpecahan" kan nggak good jadinya...

Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesombongan (pengertian sombong di alinea pertama)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Happy New Year

Hujan Bulan November

Rapuh mu menguatkan ku