2020

Definisi dari revolusi bumi adalah sebuah pergerakan peredaran bumi mengelilingi matahari. Dimana waktu yang dibutuhkan oleh bumi mengelilingi matahari adalah 365¼ hari pada orbitnya dalam sekali. Dari waktu 365¼ tersebut atau 1 tahun surya disebut kala revolusi bumi

Itu kenapa setiap di penghujung tahun people-people selalu memviralkan kata "resolusi", maybe kalo bumi revolusi kalo human resolusi? Hmmm bolelah bolelah. Okay berbicara mengenai revolusi bumi atau yang lebih dikenal dengan "Tahun Baru" tentu identik dengan pernak pernik like : terompet,bakar-bakar (ayam,daging,sosis,sampah maybe biar mengurangi kotoran di earth terzintah). Namun tahukah kita jika pergantian tahun terselip makna yang so deep menurut versi saia?

Apa itu? Kalian penasaran? Mari kita bahas dengan seksama "Makna So Deep Pergantian Tahun"

1. Earth menua
    Sama halnya dengan manusia, bumi juga memiliki daya tahan tubuh! So,semakin bertambahnya usia semakin tua pula kehidupannya, semakin renta tulang untuk bergerak, semakin lemah pundak untuk menopang! Dikala bumi kita berada pada fase "semakin tidak baik-baik saja", kita sebagai penghuni sibuk berpesta! Berfoya-foya sibuk mengkonsep acara demi terselenggara pesta yang luar biasa? Namun pernahkah sebagai penghuni yang bisa dikatakan tamu di bumi, kita berfikir? Jadi tamu kok kurang ajar? Saat Tempat kita "menumpang" semakin renta untuk bergerak mengelilingi matahari, semakin lemah dalam menghadapi bencana alam yang menerpa, kita sebagai tamu malah berpesta? Pernahkah kita berdoa mengucap syukur karna bumi berhasil mengitari matahari hingga tahun ke 2020? Pernahkah kita mengucap syukur karena bumi masih mau menjadi rumah kita untuk hidup? Pernahkah kita meminta maaf saat dia dibuat tercemar? Dibuat rusak? Di buat terbakar? Pernahkah kita bertanya kepada bumi "apakah kau masih kuat? Apakah kau baik-baik saja? Apakah kau lelah? Apakah kau bahagia?" pernahkah? Kurasa yang menjawab pernah hanya 0,01% dari populasi manusia yang menjadi tamu di bumi! So mari kita berbenah diri lagi lagi dan lagi "jangan jadi tamu tamu yang kurang ajar" yang merusak kepunyaan tuan rumah (Allah), saat tahajjud kita enggan dengan alasan mengantuk! Namun rela tidak tidur demi menunggu pergantian hari di penghujung tahun! Mengkambing hitamkan mengantuk demi meninggalkan ibadah namun menepis kantuk demi pesta akhir tahun!

2. Ada yang lahir ada yang pergi ada yang mengulang hari kelahiran

Tentu akan beda rasanya jika kita lahir di pergantian tahun, "di rayain semua orang di dunia kalo ulang tahun" itu kalimat yang sering telinga dengar! Namun mari kita berpikir tentang mereka yang pergi pada malam pergantian tahun, apakah seluruh dunia menangisi kepergiannya? (Silahkan di jawab sendiri).
Untuk yang lahir dan yang sedang berulang tahun "barakallah atas nikmat yang telah Allah berikan padamu, jadilah panglima Allah dijalan kebaikan, perkuat pundak untuk amanah yang sedang di emban"

Dan untuk yang sudah berpulang "Innalilahi wa innailaihi roji'un tenanglah kalian disisi-Nya, tempat berpulang dari segala perjalanan panjang di dunia, semoga amal ibadah di terima sang Kekasih yang sesungguh-Nya"

Kita terlalu larut dalam euforia yang salah, terlalu mengikuti alur tanpa pernah mau tau akan sejarah. Bagaimana Asal mula perayaan tahun baru? Siapa yang memulainya? Apa filosofi nya? Pernah mencari tau itu? Biar ku tebak! 0,01% populasi manusia di dunia menjawab pernah, so? Mari kita merenung sejenak, saat maulid Nabi kita perdebatkan, lalu pesta pergantian Tahun kita satu suara? Hmmmm ada apa? Silahkan jawab dengan perspektif masing-masing

3. Berpesta di atas derita

Mari kita menepi dari negeri ini sejenak, kita berlayar di negeri Palestina, Syria, dan negeri serta kaum muslim (salah satunya uighur) yang tertindas! Kita lihat, pergantian tahun ala mereka! Bandingkan dengan kita? Lebih meriah mereka bukan? Kalau kita hanya bunyi petasan, knalpot motor, terompet dan klakson kendaraan yang pawai! Kalau mereka? Suara letusan bom, tembakan senapan, rudal, hingga mengeluarkan darah! Bahkan mengorbankan nyawa! Jika kita bergadang hanya pada malam pergantian tahun? Jika mereka sudah bergadang jauh sebelum pergantian tahun! Jadi? Lebih meriah yang mana? Mereka bukan? Lebih berasa euforia-nya! Namun lihat! Adakah tawa dari mereka? Tidak! Karena pergantian tahun ala mereka sudah menjadi kebiasaan hidup yang mereka jalani! Saat disini kita berpesta! Saudara kita disana berteriak meminta tolong kepada kita! Apakah kita mendengar? Tidak! Telinga kita tuli oleh suara-suara gegap gempita acara pesta! Tawa kita tangis mereka! Pesta kita duka mereka! Suara Petasanmu masih kalah dengan suara ledakan bom di tanah mereka! Air minuman mu soda bahkan alkoholmu? Masih kalah segarnya di banding darah yang mengalir di jalanan negaranya! Resolusimu? Masih kalah kuat dengan doa dan isakan dari mulut mereka! Lalu apa kita tidak malu? Menari di atas penderitaan saudara-saudara kita?

Lagi.... Mari sama-sama berbenah diri! Kurangi pesta tambahkan bersyukur dengan cara yang sederhana...

Kurangi gelak tawa di tengah acara, tambahkan isakan tangis di dalam berdoa...

Sumber by : https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/03/pengertian-revolusi-bumi-dan-dampaknya-lengkap.html (pengertian revolusi bumi alinea pertama)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Happy New Year

Hujan Bulan November

Rapuh mu menguatkan ku