Sendu Menyerang Hujanpun Datang

Sepertinya dia lah yang paling mengerti
Sepi merasuk asing menusuk
Gemericik air tersenyum untuk menemani

Dalam diam otak merekam
Seruan tawa lukisan senyum
Berharap ikut tertarik dalam lingkar bahagia
Tanpa merasa sepi tanpa merasa duka

Namun! Aku gagal
Sepi itu terus mengikutiku
Entah apa yang menarik dariku
Hingga sepi itu betah bersama ku

Pelan air itu jatuh secara beriringan
Angin lembut menyentuh kulit
Aroma ketenangan membungkam sepi
Nyaman dengan hujan bukan karena terbayang sekilas kenangan

Hujan berbisik
"Aku disini menemanimu, menutup sepi mencipta tenang"
Hujan itu berkata
"Waktu terus berputar,hari terus berlalu, tanpa peduli apa masalahmu"
Hujan itu berceloteh
"Kuatlah! Dunia tak butuh jeritan keluh keputus asaan mu, Dunia hanya butuh semangat berjuangmu"

Angin bicara
"Lengkungkan bibirmu lukis senyummu"

Pelan ku membuang nafas lelah
Pelan pula ku tersenyum dengan susah
Terangkat wajah tanda mengadah
Mata tertutup melawan pasrah

Istirahaah jika kau lelah
Tapi jangan pernah kau berniat menyerah
Kau tidak usah resah karena kau tidak kalah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Happy New Year

Rapuh mu menguatkan ku

Hujan Bulan November