si kurang ajar yang aku kagumi
Rindu... Sudah beberapa hari ini kau selalu datang mengunjungiku. Dimana tuanmu itu? Apakah dia baik-baik saja? Rindu, mengapa kau begitu mudah hadir untuk menyapaku? Aku menikmatinya, menikmati setiap detik waktuku dengan rindu.Namun apakah ini rindu yang murni atau rindu ilusi? Banyak hal yang selalu bisa menjadi alasan mengapa rindu harus hadir. Hey? Si tuan rindu! Apa kau masih mengingatku? Bisa tidak ketika dirimu hilang tolong bawa rindu pergi? Jangan tinggalkan dia mengakar di hari-hari ku. Hey? Si tuan rindu! Kenapa selalu ada hal yang membuat aku mengingatmu? Semakin aku ingin menjauhimu namun semakin hal itu muncul untuk memaksaku mengingatmu. Ajari aku bagaimana caranya melupakan dengan mudah! Ajari aku bagaimana caranya untuk menjauh tanpa ingin mendekat! Ajari aku bagaimana caranya pergi tanpa ingin kembali! Si tuan rindu! Apa kau mendengarku? Jika dengar tolong ajari aku! Agar aku bisa sepertimu yang dengan mudah menjauhiku lalu menenggelamkan ku.Tapi si tuan rindu? Apa kau tau? Jika ikan tidak akan terperangkap kail jika tidak ada yang memancing? Apa sampai disini kau paham? Ya! Aku terperangkap pancinganmu! Selamat atas hal itu. Tapi tolong lepaskan kail itu sekarang! Jangan geletakkan aku begitu saja! Jangan biarkan ikan itu menggelepar meregang nyawa karena kau pergi tanpa mengembalikannya kedalam air!Kau terlalu baik untuk ku beri predikat "si kurang ajar yang aku kagumi" kau terlalu baik untuk ku beri predikat "si tuan kejam yang aku sukai".Sekarang kau dimana? Dengan tega membiarkan aku dengan perasaan yang tanpa berbentuk tanpa bisa ku jelaskan!Kadang aku berpikir, ini aku yang terlalu kebaperan atau dirimu yang terlalu mudah menebar harapan?Ah sudahlah! Apa urusanku memikirkan orang yang bahkan bayangannya saja tidak aku ketahui. Selamat atas keberhasilanmu mengambil hatiku lalu mengacuhkannya begitu saja!Selamat atas keberhasilanmu mengambil perhatianku lalu kau acuhkan begitu saja! Kau hebat! Sungguh kau pemain yang hebat.Tapi ketahuilah si tuan rindu, hingga detik ini aku tidak pernah menyesal telah mengenalmu. Bahkan kau tidak hanya menyisakan luka, namun juga kau meninggalkan banyak sekali pelajaran kehidupan padaku.Si tuan rindu! Di balik kejahatanmu yang telah mengacuhkanku ternyata aku menemukan beribu kebaikan dalam dirimu. Aku bisa berdiri sampai hari ini, itu juga berkat nasehat-nasehat yang kau berikan padaku.Ya aku sakit tapi aku tidak kecewa, karena semua punya alasan kenapa ini harus terjadi! Kenapa cerita ini harus tertulis! Dengan adanya ini aku bisa menyikapi segala sesuatu dengan sedikit bijak walau aku baru belajar untuk bijak.Namun entah kenapa setiap ingin mengeluh atau menyerah, perkataanmu yang terkesan sombong namun mampu membuatku semangat itu selalu terngiang dalam ingatanku. Bagiku itu cara Tuhan memberiku alarm untuk tidak menyerah, perkataanmu, nasehatmu yang dulu-dulu adalah alarm sekaligus pemantik semangatku.Terima kasih si tuan rindu! waktu itu kau bilang jika seorang penulis pasti akan mengabadikan semua kisahnya dalam sebuah tulisan bukan? maka inilah aku menulis untuk mu, sekarang kau abadi dalam askara ku, Jaga kesehatanmu, baik-baiklah dan selamat bertumbuh. Bye aku pergi dulu, nanti aku akan menyapamu lagi ditulisan berikutnya jika aku ingin bercerita tentang keseharianku.
Komentar
Posting Komentar