Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Tersadar

Saat menatap langit biru di tepian jendela rumah, aku jadi tersadar bahwa selama ini awan dan langit tidak pernah saling menggapai. Dari bawah tampak mereka saling bersanding, namun saat di perhatikan lebih jauh, awan ternyata berada jauh dari langit. Seketika aku merasakan kesedihan yang di rasakan keduanya, Mungkin ini yang di namakan takdir, selalu bersama tak bisa jadi jaminan sesuatu bisa menjadi satu, bukankah hujan yang sejatinya selalu bersama awan? Aku kembali tersadar sekarang. Selama apapun orang menjalin hubungan, tidak ada jaminan untuk membuatnya menjadi selamanya. Karena di dunia ini tidak ada yang namanya "selamanya" yang ada hanya hari ini, besok dan kemarin. Kau tau? Nyatanya debu lah yang selalu bersama angin, langit malam lah yang selalu bersama bulan, hanya saja kita yang tidak menyadari dan malah melihat angin tanpa wujud dan langit malam tak berbentuk.

Sebuah Kisah pincang

Ku awali dengan prolog menggambarkan isi Lalu ku lanjutkan dengan bagian pengenalan diri Sebuah isi yang bermula baik - baik saja Seketika pincang di tengah konflik yang mendera  Tangan seakan kelu untuk menulis kata - kata, pikiran buntu atas banyaknya derita. Epilog yang sudah dalam bayangan Seketika hancur oleh konflik yang menjadi kenyataan, ini tentang perpisahan oleh dua insan yang awalnya saling berpegangan tangan. Ini bukan tentang aku bukan pula tentang kamu! Tapi ini tentang mereka yang telah lama menjadi pasangan. Aku menyaksikannya Sebuah ucapan sakral keluar dari mulutnya Aku yang mendengar aku pula yang merasa derita. Ini adalah sebuah cerita pincang Yang entah kembali normal atau bahkan cacat permanen Aku diam menyaksikan Menunggu akhir yang datang entah kapan Aku menulikan pendengaran  Omongan yang bisa melukai gendang telinga Membuat hati berdarah tersayat luka!