Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Untuk diri yang (sebenarnya) Lelah

Tidak terasa ya, kita sudah melangkah sejauh ini.. Terima kasih telah bersedia menetap lalu bertahan Maaf jika aku terlalu banyak memaksa untuk semuanya Wahai aku, hari ini cukup panas bukan? Cukup panjang juga hehe Apa kau marah? "Tidak aku hanya lelah" Hmmm aku tau itu, tapi bolehkah aku meminta untuk.. "Bertahan sedikit lagi?" Kita hanya mengangguk. Wahai aku, jarang sekali mengajakmu bicara, aku terlalu jahat! Ya aku tau itu Kau sedih? "Tentu aku sedih" Apa kau baik - baik saja? "Kau tau aku tidak baik - baik saja" Lagi - lagi aku meminta maaf, aku tau pasti kau bosankan? "Bahkan sudah berada di kata muak" Wahai aku, selamat ya! Kamu kuat Aku bangga padamu, atas semua yang telah kita lakukan sampai di detik sekarang. Hanya sedikit saja, lagi tinggal sedikit lagi, setelah itu kita akan istirahat, bertahanlah sedikit lagi.

Bercanda

Akhir - akhir ini semesta suka bercanda Menjatuhkan ekspektasi lalu menguburnya dengan realita yang terjadi Awalnya lucu. Namun, karena terlalu sering rasanya sedikit menyakitkan. Aku jadi tidak ingin berharap lagi Berharap pada sesuatu yang tidak pasti Walau menurut sebagian besar orang itu sudah terpatri Namun alangkah lebih baik jika aku mengabaikannya lalu pergi Seiring waktu berlalu, manusia-manusia berubah sesuai keinginan mereka Alasan mereka simple "semesta yang mengatur" begitu jawabanya. Namun lagi lagi realita menghancurkan semua. "Aku bisa apa? Selain menunggu dan menghadapi takdir?" Begitu tanya nya Pertanyaan baru muncul setiap harinya dalam pikiran manusia, rasa ingin tau membuat kita lupa bagaimana cara membedakan kebenaran dan pembenaran Kau tau? Jika dulu orang di cap jahat apabila melakukan kejahatan secara terang-terangan. Namun sekarang, orang di cap paling jahat apabila kejahatan itu dilakukan secara tersirat, bukankah itu licik? ...